Pesona Masjid Agung Jami’ Kota Malang Sebagai Warisan Budaya Islam

Masjid Agung Jami' Malang

Di tengah hiruk pikuk pusat Kota Malang, berdiri megah Masjid Agung Jami’ Kota Malang, salah satu masjid bersejarah yang menjadi saksi perjalanan penyebaran Islam di Malang Raya.

Lokasinya yang strategis, tepat di sebelah barat Alun-Alun Merdeka Malang, menjadikan masjid ini tidak hanya sebagai pusat ibadah umat Muslim tetapi juga tujuan wisata religi yang selalu ramai dikunjungi masyarakat dari dalam maupun luar kota.

Keberadaan Masjid Agung Jami’ Kota Malang selalu menjadi magnet spiritual bagi siapa saja yang datang. Suasana religius, kesejukan di dalam masjid, hingga aktivitas sosial keagamaan yang terus berjalan membuat masjid ini tetap hidup dan menjadi bagian penting dari denyut nadi Kota Malang.

Sejarah Singkat Masjid Agung Jami’ Kota Malang

Masjid Agung Jami’ Kota Malang memiliki sejarah panjang yang patut dikenang. Pembangunannya dimulai pada kisaran tahun 1875 hingga 1890 Masehi, di atas tanah negara seluas kurang lebih 3.000 meter persegi.

Pembangunan masjid dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dibangun pada 1890 Masehi, kemudian tahap kedua dilanjutkan pada 15 Maret 1903 dan rampung pada 13 September di tahun yang sama.

Awalnya, masjid ini hanya dikenal dengan nama Masjid Jami’. Seiring perkembangannya sebagai pusat keagamaan dan aktivitas sosial masyarakat, namanya berubah menjadi Masjid Agung Jami’ Kota Malang. Masjid ini menjadi masjid besar pertama di Kota Malang, menandai jejak peradaban Islam di wilayah tersebut.

Arsitektur yang Unik dan Bernilai Budaya

Salah satu pesona utama Masjid Agung Jami’ Kota Malang terletak pada desain arsitekturnya yang memadukan unsur budaya Jawa Klasik dengan sentuhan Timur Tengah. Bangunan utama berbentuk bujur sangkar dengan struktur baja yang kokoh.

Atap masjid bergaya tajuk tumpang dua, khas arsitektur Jawa yang menandakan kesakralan bangunan ibadah. Di bagian dalam, keindahan ornamen kayu ukir dan soko guru (tiang utama) yang jumlahnya mencapai 24 buah masih terjaga keasliannya.

Prasasti berhuruf Pegon juga masih dipertahankan sebagai bukti sejarah. Perbedaan ketinggian lantai di area suci hingga ke bagian mihrab menambah keunikan arsitektur masjid ini. Semakin ke bagian dalam, ruang salat terasa semakin sakral.

Perpaduan arsitektur Jawa dan Timur Tengah juga terlihat dari bentuk menara dan kubahnya. Unsur Timur Tengah tampak dari ornamen dinding dan desain menara yang menjulang gagah di bagian depan. Meski sudah mengalami perluasan, bangunan asli tetap dipertahankan agar nilai sejarahnya tidak hilang.

Peran Masjid Agung Jami’ Bagi Masyarakat

Selain sebagai tempat beribadah, Masjid Agung Jami’ Kota Malang juga berfungsi sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial. Salah satu contohnya adalah kehadiran Radio Madinah FM, yang berada di sudut masjid. Radio ini menjadi media dakwah yang menjangkau masyarakat luas dan telah mengudara sejak 1971.

Selain itu, Masjid Agung Jami’ juga aktif mengadakan kajian rutin, pengajian, hingga program buka puasa bersama yang terbuka untuk umum. Tidak hanya itu, masjid ini juga menjadi tempat singgah musafir. Banyak pendatang luar kota yang beristirahat, salat, atau mengikuti kegiatan keagamaan di sini.

Keberadaan takmir masjid yang aktif membuat lingkungan masjid selalu terjaga kebersihannya. Area wudhu di basement yang luas, keran air yang banyak, dan toilet yang bersih semakin membuat jamaah nyaman berlama-lama di masjid ini.

Masjid Agung Jami’ Kota Malang Sebagai Wisata Religi

Sebagai salah satu ikon wisata religi di Kota Malang, Masjid Agung Jami’ memiliki daya tarik tersendiri. Setiap harinya, jamaah dari berbagai daerah berdatangan untuk beribadah atau sekadar menikmati keindahan arsitekturnya.

Letaknya yang tepat di depan Alun-Alun Malang menjadikan suasana semakin hidup. Di sekitar masjid, berjajar pedagang kaki lima yang menjual aneka makanan tradisional, oleh-oleh, dan camilan khas Malang dengan harga terjangkau.

Bagi wisatawan, Masjid Agung Jami’ bukan sekadar tempat salat. Lebih dari itu, masjid ini adalah saksi bisu perkembangan peradaban Islam di Malang Raya. Setiap sudut masjid menyimpan cerita sejarah, mulai dari prasasti Pegon, soko guru, hingga detail ukiran pintu dan jendela besar yang sebagian besar masih asli.

Dengan kapasitas ribuan jamaah, Masjid Agung Jami’ juga sering digunakan untuk peringatan hari besar Islam. Suasana religius berpadu dengan keindahan lampu-lampu kuning yang menerangi interior masjid menjelang waktu salat, menambah syahdu suasana malam di sekitar Alun-Alun Malang.

Penutup

Keberadaan Masjid Agung Jami’ Kota Malang sebagai warisan budaya Islam menunjukkan betapa pentingnya merawat peninggalan sejarah sekaligus menjaganya tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Kesejukan, keindahan arsitektur, dan peran sosialnya menjadi bukti bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat dakwah, edukasi, dan kebersamaan umat.

Bagi Anda yang terinspirasi untuk membangun atau mempercantik menara masjid, percayakan kebutuhan Anda pada ahli yang tepat. PT Anugerah Kubah Indonesia siap membantu jasa pembuatan menara masjid dengan desain yang kokoh, indah, dan sesuai nilai budaya Islam. Jangan ragu menghubungi kontraktor menara masjid berpengalaman dan terpercaya untuk mewujudkan menara masjid impian Anda.

Recommended For You

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *