Pertenak Patut Waspada! Ini Penyakit yang Bisa Menyerang Bebek Petelur

9 Keuntungan Bisnis Peternakan Unggas

Tidak sedikit masyarakat yang tertarik beternak bebek karena ada 9 Keuntungan Bisnis Peternakan Unggas. Meskipun untungnya cukup menjanjikan, Sobat menjaga kesehatan ternak agar bisa menghasilkan telur berkualitas dan produktivitasnya yang optimal.

Namun, ada berbagai penyakit yang bisa mengancam bebek petelur dan menyebabkan kerugian besar bagi peternak. Nah, di artikel ini, kita akan membahas berbagai penyakit yang dapat menyerang bebek petelur serta cara pencegahannya.

Penyakit yang Sering Menyerang Bebek Petelur

Kolera Bebek (Duck Cholera)

Kolera bebek disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian mendadak pada bebek petelur. Gejalanya meliputi demam tinggi, diare berwarna kehijauan, kehilangan nafsu makan, dan keluarnya lendir dari hidung.

Cara mencegah kolera bebek adalah dengan menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan yang berkualitas, serta melakukan vaksinasi secara rutin. Jika ada bebek yang terinfeksi, segera pisahkan dari kawanan agar penyakit tidak menyebar.

Rickets (Kelainan Tulang)

Rickets adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalsium, fosfor, dan vitamin D dalam pakan. Bebek yang terkena rickets biasanya menunjukkan gejala seperti kaki lemah, pertumbuhan lambat, dan bentuk tulang yang tidak normal.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan pakan yang mengandung nutrisi seimbang, terutama kalsium dan fosfor. Selain itu, biarkan bebek terkena sinar matahari pagi agar produksi vitamin D dalam tubuhnya tetap optimal.

Duck Viral Hepatitis (DVH)

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang hati bebek, terutama anakan bebek yang berusia di bawah 6 minggu. DVH bisa menyebabkan kematian tinggi dalam waktu singkat. Gejalanya meliputi kejang-kejang, tubuh lemah, dan warna hati yang berubah menjadi pucat saat diperiksa.

Untuk mencegah DVH, Sobat harus memberikan vaksinasi sejak dini dan memastikan sanitasi kandang selalu terjaga dengan baik. Hindari kontak dengan unggas yang tidak diketahui status kesehatannya.

Cacingan (Parasit Internal)

Infeksi cacing pada bebek dapat menurunkan produksi telur karena mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh. Bebek yang terinfeksi cacing biasanya terlihat kurus, bulunya kusam, dan mengalami diare.

Pencegahan cacingan bisa dilakukan dengan memberikan obat cacing secara berkala dan memastikan kandang tetap bersih serta kering. Jangan lupa juga untuk menghindari penggunaan air yang terkontaminasi untuk minum bebek.

Botulisme

Botulisme disebabkan oleh racun Clostridium botulinum yang biasanya berkembang di lingkungan yang lembap dan kotor. Bebek yang terkena botulisme akan mengalami kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan akhirnya mati jika tidak segera ditangani.

Agar terhindar dari botulisme, pastikan kandang dan tempat pakan selalu bersih. Jangan biarkan pakan atau air minum terkontaminasi oleh bangkai hewan atau bahan organik yang membusuk.

Flu Burung (Avian Influenza)

Penyakit ini sangat berbahaya dan dapat menular ke manusia. Flu burung disebabkan oleh virus influenza tipe A yang menyerang sistem pernapasan bebek. Gejalanya meliputi sesak napas, produksi telur menurun drastis, serta pembengkakan di bagian kepala dan leher.

Langkah pencegahan flu burung adalah dengan melakukan biosekuriti ketat di peternakan, membatasi interaksi dengan burung liar, dan segera melapor ke dinas peternakan jika ada kasus yang mencurigakan.

Salmonellosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang dapat menyebar melalui pakan atau air yang terkontaminasi. Bebek yang terinfeksi biasanya mengalami diare berbau busuk, lemas, dan penurunan produksi telur.

Untuk mencegah salmonellosis, Sobat perlu memastikan pakan dan air yang diberikan selalu bersih serta melakukan sanitasi kandang secara berkala.

Aspergillosis

Aspergillosis adalah infeksi jamur yang menyerang sistem pernapasan bebek. Penyakit ini biasanya terjadi akibat lingkungan kandang yang terlalu lembap dan ventilasi yang buruk. Bebek yang terkena aspergillosis akan menunjukkan gejala seperti batuk, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan.

Mencegah aspergillosis bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang, memastikan ventilasi cukup, serta menghindari penggunaan pakan yang telah berjamur.

Sobat, menjaga kesehatan bebek petelur sangat penting agar produksi telur tetap optimal dan peternakan berjalan dengan lancar. Beberapa penyakit yang telah kita bahas bisa dicegah dengan menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan berkualitas, dan melakukan vaksinasi rutin. J

ika ada tanda-tanda penyakit pada bebek, segera lakukan tindakan cepat agar tidak menyebar ke ternak lainnya. Dengan perawatan yang baik, Sobat bisa sukses dalam beternak bebek petelur dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat yang ingin menjaga kesehatan bebek petelurnya. Jangan lupa untuk selalu memperbarui informasi mengenai peternakan agar bisnis Sobat semakin berkembang. Selamat beternak dan sukses selalu!

Recommended For You

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *